Tuesday, April 13, 2010

Puisi terakhir Rendra "TITIPANNYA"


TITIPANNYA
Oleh WS Rendra


Sering kali aku berkata,

Ketika semua orang memuji milikku


Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan

Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya

Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya

Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya


Tetapi,mengapa aku tak pernah bertanya;

Mengapa Dia menitipkan padaku ?

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?

Dan kalau bukan milikku,apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?



Mengapa hatiku justru terasa berat,ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, chanel handbags kusebut itu sebagai musibah

Kusebut sebagai ujian,kusebut sebagai petaka

Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita


Ketika aku berdo'a,kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Aku ingin lebih banyak harta,ingin lebih banyak mobil,lebih banyak popularitas,dan kutolak sakit

Kutolak kemiskinan,seolah semua"derita" adalah hukuman bagiku


Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:

Aku rajin beribadah,maka selayaknyalah derita menjauh dariku,dan nikmat dunia kerap menghampiriku



Kuperlakukan Dia sebagai mitra dagang,dan bukan kekasih

Kuminta Dia membalas"perlakuan baikku"

Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku

Gusti,

Padahal tiap hari kuucapkan,hidup dan matiku hanya untuk beribadah

"Ketika langit dan bumi bersatu,bencana dan keberuntungan sama saja"

(Puisi terakhir Rendra yang dituliskan diatas ranjang RS sesaat sebelum wafat)

No comments:

Pengunjung yang baik selalu meninggalkan kesan dan pesan...!!! Terima kasih

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails