Tuesday, April 17, 2012
Friday, April 13, 2012
5 Mobkas Paling favorit pilihan konsumen
Berikut ini adalah 5 (lima) MobKas alias Mobil Bekas yang paling diburu oleh konsumen versi majalah car and tuning guide.
Yang menempati peringkat pertama - Toyota Avanza G AT.
Mobil sejuta umat ini memang luar biasa, boleh dikatakan mobil ini adalah mobil yg pas buat keluarga di Indonesia, selain harganya terjangkau perawatannya juga mudah serta populasinya yang banyak sangat membantu ketersediaan part yang gampang diperoleh.
Dengan harga 105-108juta untuk thn 2004 dan 140an juta untuk tahun 2010 avanza merupakan incaran nomor satu konsumen di Indonesia, tersedia dengan mesin 1300cc (type E & G) dan 1500cc (type S).
Peringkat ke 2 dan ke 3, masih didominasi oleh merek Toyota, yakni Toyota New Vios G AT dan Toyota New Altis G AT.
Dua sedan kompak keluaran Toyota ini cukup memikat hati konsumen di Indonesia untuk menjadi pilihan kendaraan keluarga setelah avanza, selain bodynya yg tidak terlalu besar, sedan ini sangat lincah digunakan untuk area perkotaan. Harga yang ditawarkan juga lumayan untuk Vios 2010 masih dihargai 198juta sementara New Altis 2009 bertengger di 260juta.
Peringkat 4 ditempati oleh pabrikan Nissan yang mengusung Nissan Grand Livina 1.5 XV AT.
Saat diluncurkan pertama kali ATPM Nissan mengklaim mobil ini sangat irit dibandingkan rival sejenis, oleh karena itu kemungkinan konsumen masih tertarik dengan keiritan mesinnya. Dengan dua pilihan mesin 1500cc dan 1800cc Nissan hadir memenuhi keinginan pasar. Harga yang ditawarkan juga masih reasonable untuk tahun 2011 dihargai 181juta rupiah, dan tahun 2008 masih 144juta.
Peringkat ke 5 ditempati oleh Mitsubishi Pajero Sport.
SUV kebanggaan Mitsubishi ini sejak awal memang fenomenal, dengan mengusung nama Pajero yang terkenal tangguh dan hebat di medan rally paris Dakar sangat memikat hati konsumen di Indonesia. Dibandingkan rivalnya Toyota fortuner yg kalah pamor dan performa, Pajero Sport menjadi pilihan utama konsumen memilih kendaraan jenis SUV. Harganyapun masih tinggi berkisar 335-340 juta untuk tahun 2009.
Antrian panjang untuk indent mobil ini pun masih ada dan sepertinya konsumen memilih mobil ini selain modelnya yang bagus, performa yg hebat serta perawatan yg mudah karena basis mesinnya yang sama dengan Mitsubishi triton dan strada.
Thursday, April 05, 2012
Suku Cadang Lokal Beda Kelas Tetap Berkualitas [Otomotifnet.com]
Artikel diambil dari: otomotifnet.com
Kebetulan penulis merupakan salah satu nara sumbernya,...
Sabtu, 31 Maret 2012 15:07 WIB
Suku Cadang Lokal
Suku Cadang Lokal, Beda Kelas Tetap Berkualitas
Pertumbuhan ekonomi
domestik dapat diindikasikan dari meningkatnya permintaan terhadap kendaraan
komersial, mulai jenis pikap sampai truk. Hal ini pun ditegaskan Edy Jusuf
Oekasah, Division Head Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), agen
pemegang merek (APM) Isuzu Elf.
"Demand yang terbilang tinggi untuk kendaraan komersial, tentunya harus didukung dengan ketersediaan suku cadang yang berkualitas," urai Edy sembari membilang kenaikan kendaraan jenis light truck Isuzu meningkat dari 83 ribu (2010) menjadi hampir 99 ribu di 2011 lalu.
Guna meningkatkan layanan purnajualnya, tiap pengagen resmi truk di Tanah Air juga menawarkan komponen suku cadang versi lokal. Meski kelas harganya berbeda lantaran lebih terjangkau, namun diklaim tetap berkualitas karena mengacu pada standar tiap pabrikan merek truk tersebut.
FAST MOVING
IAMI sendiri sudah memroduksi spare parts versi lokal sejak 2009, dengan label Isuzu Astra Domestic Genuine (IADG). Pemain lain seperti Hino juga tawarkan suku cadang domestik, HMSI Original Parts (HOP). Menurut Irwan D Sutanto, Executive Officer Marketing PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), pemenuhan akan genuine local ini karena permintaan yang tinggi dari konsumen. "Sementara kalau harus memakai genuine part dari Jepang harganya terbilang mahal," tambah Irwan.
Kopling set untuk truk masuk kategori fast moving dan sudah tersedia versi lokalnya, Komponen air filter yang cukup sering diganti umumnya punya kandungan local content hingga 75%
Peningkatan layanan aftersales dengan
menyediakan komponen suku cadang lokal, juga telah dilakoni PT Toyota-Astra
Motor (TAM) selaku produsen truk Dyna sejak tahun 2002. Sementara pemain lama,
Mitsubishi Fuso Colt Diesel yang tersohor dengan si kepala kuning, sudah
menyediakan spare parts dengan local content sejak tahun '80 an.
Umumnya tiap APM truk lebih memfokuskan pada penyediaan komponen suku cadang berumur singkat (fast moving). "Karena durasi pergantian untuk spare parts jenis ini lebih tinggi, dan Toyota menyediakan komponen tipe ARPI dengan selisih 30% lebih terjangkau ketimbang versi Toyota genuine parts," kata Rouli Sijabat, PR Manager TAM.
Efek domino yang diterima oleh pihak APM dengan adanya suku cadang fast moving versi lokal ini, tentunya berdampak sangat positif. "Truk kepala kuning sampai saat ini masih sangat laris, karena konsumen dimudahkan dengan tersedianya beragam alternatif suku cadang pengganti yang mudah didapat di pasaran umum, termasuk suku cadang versi lokal," yakin Acep Suwondo, Section Head Product Planning MFTBC Section PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), APM truk Mitsubishi Fuso Colt Diesel.
Namun ada sedikit perbedaan untuk suku cadang fast moving, pada truk dan kendaraan kategori passanger car. Seperti kopling set yang masuk kategori slow moving di mobil penumpang, sementara pada truk tergolong fast moving.
Begitu pula dengan komponen kaki-kaki seperti bushing shackle, joint arm, tie-rod end, sokbreker dan per daun, termasuk kategori fast moving pada kendaraan jenis komersial ini.
Secara kualitas, Menurut Irwan, setara dengan versi asli Jepang. Karena proses pembuatannya juga mengacu pada komponen asli dari Jepang. Lantas kenapa harganya bisa lebih murah? Lantaran tidak memerlukan biaya transportasi besar dan tak dipungut pajak bea masuk.
Selain itu, penyebab komponen genuine parts versi impor lebih mahal, lantaran umumnya didesain untuk pemakaian kendaraan di negara yang memiliki 4 musim. Sehingga untuk memproduksi komponen tersebut butuh budget lebih tinggi, ketimbang lokal parts yang memang didesain menyesuaikan dengan kondisi iklim di Tanah Air yang hanya punya dua musim.
"Kalau dikalkulasi harganya bisa lebih murah hingga 40-50 persen dari yang asli. Tapi secara kualitas setara,” lanjut Irwan. Bahkan Acep menyebut jika banderol komponen impor dengan versi lokasl, selisihnya bisa mencapai 100%. (mobil.otomotifnet.com)
"Demand yang terbilang tinggi untuk kendaraan komersial, tentunya harus didukung dengan ketersediaan suku cadang yang berkualitas," urai Edy sembari membilang kenaikan kendaraan jenis light truck Isuzu meningkat dari 83 ribu (2010) menjadi hampir 99 ribu di 2011 lalu.
Guna meningkatkan layanan purnajualnya, tiap pengagen resmi truk di Tanah Air juga menawarkan komponen suku cadang versi lokal. Meski kelas harganya berbeda lantaran lebih terjangkau, namun diklaim tetap berkualitas karena mengacu pada standar tiap pabrikan merek truk tersebut.
FAST MOVING
IAMI sendiri sudah memroduksi spare parts versi lokal sejak 2009, dengan label Isuzu Astra Domestic Genuine (IADG). Pemain lain seperti Hino juga tawarkan suku cadang domestik, HMSI Original Parts (HOP). Menurut Irwan D Sutanto, Executive Officer Marketing PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), pemenuhan akan genuine local ini karena permintaan yang tinggi dari konsumen. "Sementara kalau harus memakai genuine part dari Jepang harganya terbilang mahal," tambah Irwan.
Kopling set untuk truk masuk kategori fast moving dan sudah tersedia versi lokalnya, Komponen air filter yang cukup sering diganti umumnya punya kandungan local content hingga 75%
Umumnya tiap APM truk lebih memfokuskan pada penyediaan komponen suku cadang berumur singkat (fast moving). "Karena durasi pergantian untuk spare parts jenis ini lebih tinggi, dan Toyota menyediakan komponen tipe ARPI dengan selisih 30% lebih terjangkau ketimbang versi Toyota genuine parts," kata Rouli Sijabat, PR Manager TAM.
Efek domino yang diterima oleh pihak APM dengan adanya suku cadang fast moving versi lokal ini, tentunya berdampak sangat positif. "Truk kepala kuning sampai saat ini masih sangat laris, karena konsumen dimudahkan dengan tersedianya beragam alternatif suku cadang pengganti yang mudah didapat di pasaran umum, termasuk suku cadang versi lokal," yakin Acep Suwondo, Section Head Product Planning MFTBC Section PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), APM truk Mitsubishi Fuso Colt Diesel.
Namun ada sedikit perbedaan untuk suku cadang fast moving, pada truk dan kendaraan kategori passanger car. Seperti kopling set yang masuk kategori slow moving di mobil penumpang, sementara pada truk tergolong fast moving.
Begitu pula dengan komponen kaki-kaki seperti bushing shackle, joint arm, tie-rod end, sokbreker dan per daun, termasuk kategori fast moving pada kendaraan jenis komersial ini.
Secara kualitas, Menurut Irwan, setara dengan versi asli Jepang. Karena proses pembuatannya juga mengacu pada komponen asli dari Jepang. Lantas kenapa harganya bisa lebih murah? Lantaran tidak memerlukan biaya transportasi besar dan tak dipungut pajak bea masuk.
Selain itu, penyebab komponen genuine parts versi impor lebih mahal, lantaran umumnya didesain untuk pemakaian kendaraan di negara yang memiliki 4 musim. Sehingga untuk memproduksi komponen tersebut butuh budget lebih tinggi, ketimbang lokal parts yang memang didesain menyesuaikan dengan kondisi iklim di Tanah Air yang hanya punya dua musim.
"Kalau dikalkulasi harganya bisa lebih murah hingga 40-50 persen dari yang asli. Tapi secara kualitas setara,” lanjut Irwan. Bahkan Acep menyebut jika banderol komponen impor dengan versi lokasl, selisihnya bisa mencapai 100%. (mobil.otomotifnet.com)
Subscribe to:
Posts (Atom)
Pengunjung yang baik selalu meninggalkan kesan dan pesan...!!! Terima kasih